Global Warming
Global warming atau dikenal juga
dengan pemanasan global adalah salah satu isu yang menjadi sorotan dalam
topik lingkungan hidup organisme. Pasalnya, pemanasan global yang
terjadi makin bertambah efeknya dari tahun ke tahun yang dapat kita
rasakan pada kehidupan di bumi. Lantas, apakah sebenarnya yang disebut
dengan global warming??? Apakah yang menyebabkan global warming
terjadi??? Lalu, Bagaimana cara penanggulangan efek dari global warming
yang telah berlangsung??? Kali ini kelasindonesia.com akan memberikan
uraian sebagai informasi akan isu tentang global warming.
Pengertian
Global warming adalah suatu
peristiwa dimana terjadi peningkatan suhu di atmosfer dan permukaan bumi
(suhu global). Peningkatan suhu di bumi tentu akan membawa dampak yang
cukup besar dan menyebabkan pada perubahan tatanan ekologi suatu
kehidupan. Suhu merupakan salah satu unsur abiotik dalam suatu
ekosistem. Suhu memepengaruhi iklim dan juga metabolisme organisme.
Setiap organisme memiliki suhu optimum dalam melakukan metabolisme yang
penting dalam mempertahankan suatu kehidupan. Dengan demikian,
berubahnya suhu maka akan mempengaruhi metabolisme suatu organisme, yang
dapat menghambat atau berujung pada sebuah kematian.
Suhu suau wilayah sangat dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan biotik dan abiotik. Menumpukknya gas-gas
pencemar di udara menjadi salah satu hal yang menyebabkan suhu
meningkat. Jika suatu lingkungan ekosistem mengalami perubahan suhu,
maka akan mengubah semua tatanan ekosistem di dalamnya, seperti besarnya
penguapan air, kelembapan udara, selain itu terhambatnya pertumbuhan
tumbuhan, migrasi sebagian hewan karena tidak terdapat makanan dan
lain-lain. Dari penjabaran awal mengenai efek perubahan suhu tentu kita
dapat mengaplikasikan jika suhu yang berubah ialah suhu gobal, dalam
arti seluruh permukaan bumi di belahan manapun mengalami peningkatan.
Dengan demikian, efek yang ditimbulkan akan dirasakan dan saling
mempengaruhi antar wilayah di bumi.
Menurut penelitian pengamat ekologi
lingkungan, pada abad ke-21 ini suhu bumi mengalami peningkatan sebesar
4°C. Kenaikan suhu ini diakibatkan oleh penumpukkan gas-gas emisi bahan
bakar yang merupakan akumulasi dari kehidupan sebelumnya. Kenaikan suhu
yang terjadi saat ini, cukup membuat gletser di kutub meleleh, akibatnya
mengancam kehidupan organisme yang ada di daerah kutub. Selain itu,
mencairnya gletser di kutub membuat permukaan air laut meningkat,
sehingga membuat beberapa dataran (terutama dataran rendah) terendam dan
terancam akan tenggelam.
Penyebab
Lantas siapakah yang patut
bertanggung jawab akan peningkatan suhu bumi ini??? Pertanyaan tersebut
bagai sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang pencuri terhadap
pencuri lainnya. Setiap makhluk hidup (terutama manusia) memiliki andil
dalam peningkatan suhu yang terjadi. Sejumlah senyawa yang
digadang-gadang disebut sebagai penyebab peningkatan suhu bumi. Adalah
gas-gas yang berasal dari pembakaran yaitu senyawa karbon, CFC, dianggap
sebagai senyawa utama yang menyebabkan suhu bumi makin meningkat.
Aktivitas pembakaran memang senantiasa terjadi dalam kehidupan organisme
(respirasi), namun sejak revolusi industri adalah suatu era dimana area
industri yang melakukan pembakaran menyumbang senyawa karbon di
atmosfer. Berikut uraian mengenai senyawa-senyawa yang menyumbang
peningkatan suhu bumi dan memimbulkan global warming.
1. Senyawa Karbon
Unsur karbon merupakan unsur organik
penyusun suatu kehidupan. Senyawa-senyawa utama yang dibutuhkan oleh
organisme mengandung senyawa ini sebagai senyawa utama. Namun, hasil
buangan organisme yang berupa senyawa karbon dari proses respirasi juga
mengandung senyawa karbon dalam bentuk gas yaitu karbondioksida (CO2).
Selain CO2, senyawa karbon lain dalam bentuk gas ialah karmonmonoksida
(CO). Selain berasal dari pembakaran zat makanan pada organisme, CO2
juga berasal dari pembakaran bahan bakar fosil organisme lainnya.
Sementara senyawa CO berasal dari hasil pembakaran yang tidak sempurna.
Intinya baik CO2 maupun CO keduanya berasal dari pembakaran aktivitas
manusia.
Apakah dampak peningkatan senyawa karbon dengan global warming? Penumpukkan
emisi karbon di atmosfer akan membentuk sebuah lapisan yang menahan
panas bumi ke luar. Dengan demikian, panas yang dihasilkan bumi akan
tepantul kembali ke dalam dan meningkatkan suhu atmosfer ini, peristiwa
tersebut dikenal dengan efek rumah kaca. Pembakaran dengan penggunaan
bahan bakar fosil oleh rumah tangga dan juga industri maupun kendaraan
menyumbang emisi gas karbon di udara. Selain itu, hasil respirasi
makhluk hidup yang populasinya kian meningkat juga membuat konsentrasi
senyawa karbon menumpuk.
2. CFC
Kloro floro karbon atau CFC merupkan
senywa yang biasa digunakan dalam alat pendingin dan dalam
produk-produk aerosol (spray). Lepasnya senyawa ini akan membawa
bencana, terlebih lagi senyawa ini banyak digunakan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-sehari.
CFC ditunjuk sebagai senyawa yang
bertanggung jawab akan penipisan ozon. Bumi dan dan juga planet lainnya
menerima pasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar matahari menergi
yang sangat besar hingga dapat merusak sebuah kehidupan. Namun,
istimewanya bumi, memiliki semacam pelindung yang disebut dengan lapisan
ozon, yang dapat meredam energi yang dipacarkan oleh matahari. Dengan
demikian, energi dari sinar matahari yang masuk ke bumi lebih aman dan
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh makhluk hidup. Namun, sayangnya
lapisan ozon pelindung bumi ini makin lama makin terkikis, sehingga
tidak dapat lagi melindungi bumi secara maksimal.
Terbebasnya CFC ke atmosfer akan
terurai oleh sinar UV dari matahari menjadi senyawa-senyawa penyusunnya
yakni klorin, flour, dan karbon. Atom klorin yang bebas ini kemudian
akan bereaksi dengan atom penyusun ozon, oksigen. Akibatnya, karena CFC
yang terbebas makin menumpuk menyebabkan oksigen penyusun ozon berikatan
dengan klorin dan menyebabkan lapisan ozon makin menipis lambat laun
menjadi berlubang. Dewasa ini diketahui lubang ozon yang terbentuk makin
besar. Diprediksikan lapisan ozon akan musnah bila semua oksigen
penyusun ozon berhasil diikat oleh atom klorin dari senyawa CFC yang
makin menumpuk di atmosfer. Dengan demikian, panas dari matahari tak
dapat dibendung seperti semula dan berpotensi untuk mencairkan seluruh
gunung es dan memusnakan kehidupan biota di dalamnya. Sekarang ini kita
telah merasakannya dampak dari teriknya matahari yang luar biasa,
beberapa kasus kanker kulit dan katarak adalah salah satu contoh dari
energi yang terlalu besar dari matahari dengan lapisan ozon yang makin
menipis.
Penanggulangan
Pemanasan global yang terjadi saat
ini adalah hasil dari suatu proses yang amat panjang, sehingga tidak
dapat ditanggulangi dalam waktu yang sangat singkat. Yang dapat kita
lakukan untuk mencegah agar peristiwa ini tak berlangsung semakin parah
maka kita dapat melakukan hal-hal beriku ini:
1. Kurangi penggunaan senyawa karbon
2. Gunakanlah bahan bakar yang ramah lingkungan
3. Kurangi menggunakan produk-produk yang menggunakan CFC
4. Galakkan reboisasi
Sedikit langkah kecil kita mungkin
tak dapat memperbaiki namun mungkin dapat memberi arti dan harapan untuk
kehidupan para generasi yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar