SISTEM IDEOLOGI MESIR



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Mesir atau Republik Arab Mesir adalah negara sosial demokrasi Berbentuk republik, dengan kepala negara seorang presiden. Secarageografis, Mesir merupakan salah satu negara yang berada di wilayah Afrika Utara dengan iklim yang panas. Namun, apabila dilihat dari sudut sejarah dan kebudayaannya, Mesir merupakan bagian dari Asia Barat. Kebudayaan Mesir didominasi oleh kebudayaan Islam yang kental, bahkan dijadikan sebagai penghasil peradaban Islam bagi bangsa Arab.Seperti halnya Negara - negara Arab yang lain, wilayah Mesir banyak dikelilingi oleh gurun pasir yang tandus. Hanya sebagian kecil wilayah Mesir yang cocok untuk pertanian. Salah satu kekayaan yang menjadi unggulan bagi
Mesir adalah Sungai Nil, sekaligus sebagai pendukung kebudayaan Mesir sejak masa silam.Sungai Nil merupakan sumber kehidupan dan pendukung mata pencaharian bagi masyarakat Mesir. Sektor pertanian Mesir sangat mengandalkan pengairan dari Sungai Nil. Lebih dari satu juta kilometer persegi wilayah Mesir adalah gurun. Hanya kurang dari 40.000 kilometer persegi seukuran dengan Negara Swiss adalah kemungkinan tempat tinggal manusia. Sumber kehidupan bagi Mesir tentu saja Sungai Nil, yang memiliki panjang 1.600 kilometer terbentang dari Sudan ke Mediterania yang menjadi oasis terbesar di dunia. Hampir tidak ada hujan kecuali sepanjang pantai, dan dua musim yang menjadi iklim negara, musim dingin yang relatif dingin dan musim panas yang sangat panas, ditandai ketika malam hari suhu udara bervariasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH
            1. Bagaimana Ideologi di Negara Mesir?
            2. Bagaimana Sistem Politik dan Pemerintahan pada Mesir?
            3. Bagaimana Sistem Ekonomi Pada Negara Mesir?
            4. Bagaimana Sistem Sosial Budaya di Mesir?
            5. Bagaimana Sistem kepercayaan/ religious di Mesir?


1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari matakuliah Pendidikan Pancasila tahun ajaran 2017. Dan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana system dari ideology, ekonomi, social budaya, pemerintahan dan politik serta religious dari Negara Mesir.


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PROFIL MESIR

Nama Lengkap : Republik Arab Mesir (Arab Republic of Egypt)
Nama Lokal : Jumhuriyat Misr al-Arabiyah
Bentuk Pemerintahan : Republik Presidensil
Kepala Negara : Presiden Abdelfattah Said ELSISI (sejak 8 Juni 2014)
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Sherif ISMAIL (sejak 12 September 2015)
Ibukota : Kairo
Luas Wilayah : 1.001.450 km2
Jumlah Penduduk : 94.666.993 jiwa
Pertumbuhan Penduduk : 2.51%
Angka Kelahiran : 30,3 bayi per 1000 penduduk
Bahasa Resmi : Arab
Agama : Islam 90%, Kristen 10%
Mata Uang : Pound Mesir (EGP)
Hari Nasional : 23 Juli 1952 (Hari Revolusi)
Lagu Kebangsaan : “Bilady, Bilady, Bilady” (My Homeland, My Homeland, My Homeland)
Kode Domain Internet : .eg
Kode Telepon :  20
Pendapatan Per Kapita : US$. 12.100,-
Pendapatan Domestik Bruto Nominal (PPP) : US$. 1,105 triliun
Lokasi : Benua Afrika
Mesir atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Egypt adalah sebuah negara yang terletak di dua benua (trans-benua) yaitu benua Afrika dan benua Asia. Negara dengan nama lengkap Republik Arab Mesir ini sebagian besar wilayahnya terletak di bagian timur laut Afrika sehingga sering digolongkan sebagai negara yang berada di benua Afrika. Berbagai media dan organisasi internasional juga sering menggolongkan Mesir sebagai negara yang berada di kawasan Timur Tengah.
Secara geografis, Mesir yang memiliki luas wilayah 1.001.450 km2 ini berbatasan dengan Libya di sebelah barat dan Sudan di sebelah Selatan, sedangkan di sebelah timur Mesir adalah Jalur Gaza dan Israel. Mesir juga berbatasan laut dengan Laut Tengah di sebelah utara dan Laut Merah di sebelah timur. Secara Astronomis, Mesir terletak di antara  25°BT- 36°BT dan 22°LU- 32°LU. Ibukota Mesir berada di Kota Kairo.
Mesir yang mayoritas penduduknya beragama Islam (sekitar 90%) ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 94.666.993 jiwa. Selain agama Islam, sekitar 10% penduduk Mesir adalah beragama Kristen. Kebanyakan penduduk Mesir menetap di pinggiran Sungai Nil dan kawasan delta sungai Nil di dekat laut Mediterania. Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia. Selain itu, sebagian besar daratan di Mesir merupakan bagian dari Gurun Sahara yang jarang dihuni orang. Bahasa Arab merupakan bahasa resmi negara ini, namun penduduk Mesir yang berpendidikan juga mengerti bahasa Inggris dan bahasa Perancis.


2.2 IDEOLOGI MESIR
Pada awal mulanya Mesir merupakan sebuah negara yang berdasarkan kepada agama Islam, namun peran agama islam sendiri tidak di serta mertakan sebagai sebuah dasar hukum pada Republik Islam Mesir, unsur demokratisasi dari penjajahan Perancis dan Inggris di mesir telah membawa mesir kedalam iklim demokratisasi, lain dengan iklim kesultanan dimana pemimpin sebuah negara merupakan keturunan dari sultan atau raja namun yang patut dicari dari sebuah negara demokrasi adalah banyaknya atau lebihnya partai politik yang ada pada sebuah negara, namun yang terjadi adalah “berkuasanya” satu partai yang terjadi di Mesir, namun hal ini bukanlah sebuah tolak ukur dari berkurangnya demokratisasi di mesir, karena pemerintahan mesir tetap mempertahankan dan mendengarkan rakyatnya, sehingga paham demokratisasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat tetap terpelihara, sehingga jika disimpulkan bahwa ideologi mesir merupakan ideologi “Demokrasi” adalah benar, namun tetap berdasarkan dengan sejarah islam.
sehingga kesimpulannya adalah “Mesir menggunakan sistem demokratisasi, namun berbasiskan keislaman walaupun tidak tertulis secara resmi”.
2.3 SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah menjabat sebagaiPresiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah pembunuhan Presiden Mohammed Anwar el-Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Atef Ebeid.
Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai. Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat.
Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu. Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang Berkuasa Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur, akhirnya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia Internasional.
Republik Mesir yang memiliki presiden yang dipilih langsung oleh rakyat dan tidak bertanggung jawab pada parlemen sebenarnya memiliki seorang perdana menteri. Sehingga beberapa kemudian menganggap bahwa Mesir memiliki sistem  pemerintahan semi-presidensial. Namun dalam prakteknya, perdana menteri seakan hanya sebuah simbol semata, karena kekuasaan eksekutif tetap di bawah kenadali  presiden. Hal ini yang membuat sistem pemerintahan Mesir sedikit unik.

Dalam praktek pemerintahan memang Perdana Menteri Mesir seringkali tidak terdengar namanya. Perdana menteri ditunjuk langsung oleh presiden, berbeda dengan sistem parlementer yang perdana menterinya dipilih oleh parlemen. Sehingga perdana menteri disini tidak merepresentasikan kepentingan parlemen dan tidak bertanggung jawab pada parlemen. 
Presiden pada esensinya adalah kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden mengangkat dan memberhentikan Perdana Menteri dan Menteri-menteri. Menteri-menteri bertanggungjawab kepada People's Assembly baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.4 SISTEM EKONOMI
Mesir merupakan salah satu negara paling maju di benua Afrika. Adapun sistem ekonomi yang dianut negara ini masih bergantung pada hasil alam, seperti pertanian, ekspor minyak bumi, dan ekspor gas alam. Selain itu, negara ini juga mendapatkan pemasukan dari media, pariwisata, dan devisa dari tenaga kerja di luar negeri yang bekerja di Arab Saudi, Teluk Persia, dan Eropa.
Sebagai negara agraris, Mesir sangat bergantung pada keberadaan Sungai Nil. Penyelesaian Bendungan tinggi Aswan (1970) dan resultan Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati sepanjang masa dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir.

Sejak tahun 2004, Mesir memberlakukan nilai tukar mengambang, agar nilai tukar terjaga di angk 6 EGP per 1 USD. Pasca terjadinya krisis politik, kebijakan ini semakin sulit dipertahankan, lantaran dihadapkan pada turunnya pendapatan dalam valuta asing dan aliran modal investasi secara tajam. Perdagangan Mesir mengalami defisit dari $ 37,1 milyar menjadi $ 21,7 milyar di tahun 2011. Hal itu juga tidak diimbangi lagi oleh pendapatan dari sektor investasi dan pariwisata yang juga menurun. Diperkirakan sistem subsidi yang tidak fleksibel-lah yang menjadi penyebab tingginya angka impor hingga membuat perekonomian Mesir defisit.

Meskipun terjadi defisit, namun neraca perdagangan jasa tetap positif ($ 5,4 milyar), meski terus menunjukkan tren penurunan dari USD 10,3 milyar pada 2009/2010 dan USD 7,9 milyar pada 2010/11. Adapun yang menyebabkan penurunan tersebut adalah dari sektor pariwisata dan investasi yang tengah menurun. Kemudian terjadilah defisit neraca yang meningkat dari 2,6% dari PDB (2011), menjadi 3,3% dari PDB (2012).

Pasca revolusi di Mesir

Setelah terjadinya revolusi, otoritas baru di Mesir berupaya meningkatkan partisipasi sektor swasta Mesir dalam proyek-proyek infrastruktur di seluruh Afrika dan mendukung inisiatif pelatihan dan capacity building di benua tersebut.

Dari sektor Investasi justru mengalami penurunan lantaran 'lari'nya modal jangka pendek dan jangka panjang. Neraca negatif terlihat pada investasi portofolio bersih (2011/2012), yakni sebesar $ 5 milyar. Sedangkan neraca PMA bersih tetap berada di posisi positif, yakni sebesar $ 2 milyar, namun modal keluar naik 2 kali lipat sejak 2 tahun terakhir, yakni sebesar $ 9,7 milyar. Sedangkan modal masuk lebih besar, yakni sejumlah $ 11,8 milyar. Adapun kawasan yang paling banyak berinvestasi di Mesir adalah dari Uni Eropa, yakni sebesar 82% dari total Investasi di Negeri Firaun tersebut (2011/2012).

Dari sektor swasta menyumbang 62% dari PDB dan mempekerjakan 70% dari total angkatan kerja di Mesir. Padahal sebelum revolusi, Mesir memiliki birokrasi yang sangat membebani, korupsi, dan kompetisi yang tidak memadai di banyak sektor. Selain itu, kurangnya ketebukaan dan proteksi terhadap segmen pasar membuat terjadinya perombakan besar-besaran dalam perekonomian -- sebagai salah satu tuntutan dalam revolusi di Mesir.

Berdasarkan Indeks Daya Saing Global dari World Economic Forum, Mesir berada di posisi ke-107 dari 146 negara (2012/2013). Posisi ini turun dari sebelumnya yang berada di urutan ke-81 (2010/2011). Kemudian berdasarkan laporan Doing Business 2013 dari Bank Dunia menempatkan Mesir di urutan ke-109 dari 183 negara, turun dari posisi 108 (2011). Meski begitu, peringkat Mesir naik dari yang awalnya 110 (2012). Sebagai tambahan, Mesir berada di urutan ke-144 dari 184 negara dalam hal sub-indeks “pelaksanaan kontrak”, urutan ke-145 dalam pembayaran pajak, urutan ke-155 berdasarkan izin konstruksi, dan urutan ke-137 berdasarkan penyelesaian kebangkrutan.

Sejak terjadinya revolusi, banyak langkah yang telah diambil guna memperbaiki situasi di Mesir. Ada banyak kasus korupsi yang mulai diselidiki, hingga adanya beberapa dakwaan terhadap para pebisnis, mantan pejabat tinggi, dan menteri yang telah dilakukan. Sebagai tambahan, konstitusi baru mengamanatkan pembentukan komisi anti korupsi nasional guna memerangi praktik korupsi di negara tersebut.

2.5 SISTEM SOSIAL BUDAYA
Gambaran kehidupan sosial budaya Mesir laksana bangunan tua yang terlihat seolah-olah sangat lelah dan payah, tiang-tiang bangunannya telah termakan usia perjalanan zaman yang sangat panjang, dan dinding-dinding tambal sulam perpaduan antara bahan peradaban lama dengan baru, serta atapnya berwarna keruh berdebu tebal. Dalam bangunan usang itu pernah generasi demi generasi silih berganti dengan beragam corak karakter dan identitasnya.
Sewaktu kekaisaran Romawi menduduki wilayah Mesir, penduduk Mesir masih menganut animisme. Sejarah menyatakan bahwa imperium Romawi tersebut melakukan penindasan dan pemerasan hasil bumi penduduk untuk kepentingan para penguasa di Romawi (Eropa Lama). Sampai ketika Islam datang dari jazirah Arab tahun 541 membebaskan Mesir dari penindasan dan pemerasan bangsa Romawi.
Keadaan negeri sekarang meski harus menghadapi arus modernisasi, namun kehidupan agamis dengan sentral tempat Ibadah tetap banyak ditemui dimana-mana. Disamping itu kita juga akan menemukan kontradiksi yang dapat kita saksikan dalam aspek kehidupan rakyat Mesir, seperti budaya orang-orang kaya yang gemar kendaraan impor mutakhir. Sementara disisi lain masih ada saja orang miskin di kota yang mengendarai keledai. Mungkin kriteria negara berkembang Mesir ini antik, begitu ungkapan sebagian orang.
Kebiasaan sehari-hari dimasyarakat juga unik. Terkesan perilaku budaya mereka yang beriman kepada Tuhan YME, saling mengungkapkan kasih sayang, hati yang mudah kasihan, lapang dada dan tidak pendendam. Tetapi disamping itu ada pula perilaku sebagian mereka yang banyak bicara, suka marah dan mencela, sikap puas, bangga dan memuja keadaan yang ada, sehingga muncul ungkapan seperti, Misr Ummud Dun-ya, Mirs Ahsan Fil 'Alam, dan lain sebagainya. Berbicara kriminalitas di Mesir, tampaknya masih lebih minim bila dibandingkan kota-kota besar dinegara laen.
Bangsa Mesir merupakan bangsa yang memiliki cita dan citra ditengah problematika hidup yang menumpuk. Kegemaran minum Teh (syai) sambil menghisap Syisyah -semacam rokok khas Arab yang dihisap lewat pipa karet sepanjang sekita satu meter- adalah pemandangan umum yang banyak kita jumpai dikedai-kedai kopi. Di kedai tersebut tua muda melepaskan penatnya  atau mungkin bermalas-malasan sambil maen domino, dadu atau nonton TV. JIka ada suasana tegang dan teriakan tiba-tiba dari arah kedai kopi, jangan terkejut, itu artinya Zamalek sedang bertanding. Dua klub ini memang memiliki pendukung fanatik yang dikenal dengan sebutan Ahlawy (pendukung Ahly) dan zamalkawy (pendukung zamalek).
Orang Mesir dikenal pula memiliki ikatan keluarga yang erat. "Bangsa ini punya kelebihan dalam menjaga hubungan keluarga yang kuat. Dengan kekuatan hubungan keluarga itu dapat membebaskan mereka dari kemelut hidup yang dihadapi.." demikian menurut seorang wartawan Jerman. Seorang wartawan CIna juga berkomentar, "Yang menjadi perhatian saya terhadap bangsa ini adalah sikap puas dan merasa cukup serta rasa bahagia, tapi bukan karena dampak materi, namun lebih ditunjukkan oleh sikap spirituil. Setiap hari saya menyaksikan seorang penjaga gedung (bawwab) yang tinggal didepan apartemen saya. Dia tinggal bersama isteri dan enam orang anaknya dilantai dasar yang hanya ada satu kamar mandi. Namun saya perhatikan penjaga itu tak pernah cemberut, malah suka bercanda dan tersenyum.."
Pada dimensi lain, orang cacat tetap mendapat tempat yang layak dalam pergaulan sosial. Masyarakat sangat perhatian dan selalu membantu orang pincan, buta, atau pikun sekalipun. Kebiasaan ini berlaku diberbagai tempat, baik ketika di Bus, ruang kuliah dan sebagainya. Kaum wanita juga masih dihormati, walau pergeseran nilai-nilai sudah mulai tampak dikalangan pemuda akibat laju perkembangan zaman yang kurang memperhatikan erosi budaya.
Di Mesir dipergunakan bahasa Arab sebagai bahasa nasional Bahasa Perancis, Inggeris juga dipakai setelah bahasa Arab. Di Mesir juga banyak buku baru yang terbit secara Intensif. Media massanya juga terbuka. Budaya beli buku adalah pemandangan umum yang terjadi disetiap awal tahun ketika pameran buku internasional (book fair) digelar dipusat kota Cairo. Kesempatan ini dimanfaatkan mahasiswa sebagai ajang beli kitab besar-besaran karena harga yang relatif lebih murah.



2.6 SISTEM RELIGIUS
Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Secara tak resmi, adzan yang dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu berbagai kegiatan. Kairo juga dikenal dengan berbagai menara masjid dan gereja. Menurut konstitusi Mesir, semua perundang-undangan harus sesuai dengan hukum Islam. Negara mengakui mazhab Hanafi lewat Kementerian Agama. Imam dilatih di sekolah keahlian untuk imam dan di Universitas Al-Azhar, yang memiliki komite untuk memberikan fatwa untuk masalah agama.
90% dari penduduk Mesir adalah penganut Islam, mayoritas Sunni dan sebagian juga menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir menganut agama Kristen; 78% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan Koptik). Gereja Kristen Koptik memiliki keunikan dari denominasi Kristen lainnya, karena, seperti Kristen Asiria, mereka masih menggunakan bahasa kuno yang dulu mendominasi daerah mereka sebagai bahasa liturgi, dalam hal ini bahasa Mesir dalam bentuk Koptik.


BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
            Jadi Negara Mesir atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Egypt adalah sebuah negara yang terletak di dua benua (trans-benua) yaitu benua Afrika dan benua Asia. Negara dengan nama lengkap Republik Arab Mesir ini sebagian besar wilayahnya terletak di bagian timur laut Afrika sehingga sering digolongkan sebagai negara yang berada di benua Afrika. Berbagai media dan organisasi internasional juga sering menggolongkan Mesir sebagai negara yang berada di kawasan Timur Tengah. Dan ideology yang dianut oleh Negara tersebut adalah Demokratis. Republik Mesir yang memiliki presiden yang dipilih langsung oleh rakyat dan tidak bertanggung jawab pada parlemen sebenarnya memiliki seorang perdana menteri. Sehingga beberapa kemudian menganggap bahwa Mesir memiliki sistem  pemerintahan semi-presidensial. Namun dalam prakteknya, perdana menteri seakan hanya sebuah simbol semata, karena kekuasaan eksekutif tetap di bawah kenadali  presiden. Hal ini yang membuat sistem pemerintahan Mesir sedikit unik.
Mesir merupakan salah satu negara paling maju di benua Afrika. Adapun sistem ekonomi yang dianut negara ini masih bergantung pada hasil alam, seperti pertanian, ekspor minyak bumi, dan ekspor gas alam. Selain itu, negara ini juga mendapatkan pemasukan dari media, pariwisata, dan devisa dari tenaga kerja di luar negeri yang bekerja di Arab Saudi, Teluk Persia, dan Eropa. Kebiasaan sehari-hari dimasyarakat juga unik. Terkesan perilaku budaya mereka yang beriman kepada TUhan YME, saling mengungkapkan kasih sayang, hati yang mudah kasihan, lapang dada dan tidak pendendam. Tetapi disamping itu ada pula perilaku sebagian mereka yang banyak bicara, suka marah dan mencela, sikap puas, bangga dan memuja keadaan yang ada, sehingga muncul ungkapan seperti, Misr Ummud Dun-ya, Mirs Ahsan Fil 'Alam, dan lain sebagainya. Berbicara kriminalitas di Mesir, tampaknya masih lebih minim bila dibandingkan kota-kota besar dinegara lain.
90% dari penduduk Mesir adalah penganut Islam, mayoritas Sunni dan sebagian juga menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir menganut agama Kristen; 78% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan Koptik). Gereja Kristen Koptik memiliki keunikan dari denominasi Kristen lainnya, karena, seperti Kristen Asiria, mereka masih menggunakan bahasa kuno yang dulu mendominasi daerah mereka sebagai bahasa liturgi, dalam hal ini bahasa Mesir dalam bentuk Koptik.





DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL JENIS – JENIS EFEK DI SEBUAH FILM

Program Segitiga Bahasa Python