STRATEGI KEBUDAYAAN
STRATEGI KEBUDAYAAN
Strategi
berasal dari kata stratus yang berarti pasukan dan kata agein yang berarti
memimpin, sehingga strategi berarti memimpin pasukan. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Jadi Strategi Kebudayaan adalah Usaha yang dilakukan manusia untuk menyebarkan Kebudayaan yang dari satu tempat ke tempat lain atau dari suatu kelompok ke kelompok lain dengan mengenalkan kebudayaan setempatnya.
Masalah
kebudayaan nasional yang ingin di ciptakan telah di pikirkan oleh bangsa
Indonesia selama dasawarsa 30an yang kemudian di himpun dalam buku Polemik
Kebudayaan. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan nasional Indonesia
yang disebutnya Kebudayaan Indonesia Raya harus diciptakan sebagai sesuatu yang
baru dengan mengambil banyak unsur dari kebudayaan barat. Unsur – unsur
tersebut antara lain adalah teknologi, orientasi ekonomi, keterampilan
berorganisasi, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan Sanusi Pane berpendapat bahwa
kebudayaan nasional Indonesia sebagai kebudayaan timur harus mementingkan
kerohanian, perasaan, dan gotong royong.
Kebudayaan nasional Indonesia menurut Koentjaraningrat mempunyai dua fungsi :
1. Sebagai suatu sistem gagasan dan perlambang yang memberi identitas kepada warga negara Indonesia
2. Sebagai suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat di pakai oleh semua warga negara Indonesia yang bhinneka untuk saling berkomunikasi, sehingga hal tersebut tetap dapat memperkuat solidaritas.
Agar dapat mencapai kedua fungsi tersebut, masing – masing harus dapat memenuhi tiga syarat;
1. Harus merupakan hasil karya warga negara Indonesia
2. Tema pemikiran atau wujudnya mengandung ciri – ciri khas Bangsa Indonesia
3. Oleh sebanyak mungkin warga Indonesia harus dinilai sangat tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai kebanggaan.
Kebudayaan nasional Indonesia menurut Koentjaraningrat mempunyai dua fungsi :
1. Sebagai suatu sistem gagasan dan perlambang yang memberi identitas kepada warga negara Indonesia
2. Sebagai suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat di pakai oleh semua warga negara Indonesia yang bhinneka untuk saling berkomunikasi, sehingga hal tersebut tetap dapat memperkuat solidaritas.
Agar dapat mencapai kedua fungsi tersebut, masing – masing harus dapat memenuhi tiga syarat;
1. Harus merupakan hasil karya warga negara Indonesia
2. Tema pemikiran atau wujudnya mengandung ciri – ciri khas Bangsa Indonesia
3. Oleh sebanyak mungkin warga Indonesia harus dinilai sangat tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai kebanggaan.
Untuk
dapat menciptakan kebudayaan nasional Indonesia sebagai kegiatan dan proses
demi kejayaan bangsa dan negara, diperlukan adanya strategi yang tangguh,
menurut Drs. Slamet Sutrisno dalam bukunya Sedikit Tentang Strategi Kebudayaan
Nasional menyebutkan lima langkah, yaitu ;
a. Akulturasi
Berarti percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing – masing unsur lebih tampak.
Berarti percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing – masing unsur lebih tampak.
b. Progresivitas
Berarti maju, progresivitas dalam kebudayaan mengandung pengertian bahwa kebudayaan itu harus bergerak ( cultural change ) maju sehingga harus mengarah kemasa depan.
Berarti maju, progresivitas dalam kebudayaan mengandung pengertian bahwa kebudayaan itu harus bergerak ( cultural change ) maju sehingga harus mengarah kemasa depan.
c. Sistem pendidikan
Di Indonesia harus mampu menanamkan kebudayaan sosial. Oleh karena itu, nilai – nilai pelajaran sejarah kebudayaan yang sifatnya humaniora ( manusiawi ) perlu di berikan kepada pelajar maupun mahasiswa agar mereka memperoleh pengertian yang benar dan tepat tentang kebudayaan.
Di Indonesia harus mampu menanamkan kebudayaan sosial. Oleh karena itu, nilai – nilai pelajaran sejarah kebudayaan yang sifatnya humaniora ( manusiawi ) perlu di berikan kepada pelajar maupun mahasiswa agar mereka memperoleh pengertian yang benar dan tepat tentang kebudayaan.
d. Kebijaksanaan bahasa nasional
Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi di Indonesia, melalui bahasa nasional tersebut telah dilakukan komunikasi yang baik dan efektif dalam menunjang persatuan.
Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi di Indonesia, melalui bahasa nasional tersebut telah dilakukan komunikasi yang baik dan efektif dalam menunjang persatuan.
e. Sosialisasi Pancasila
Yang dilakukan melalui Pendidikan Moral Pancasila di sekolah dasar dan menengah, dan mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi.
Yang dilakukan melalui Pendidikan Moral Pancasila di sekolah dasar dan menengah, dan mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi.
BUDAYA DAERAH
Indonesia terkenal sebagai bangsa yang memiliki budaya majemuk ( pluralistic ).
Faktor – faktor yang menyebabkannya adalah :
A. Wilayah
Wilayah Indonesia terdiri dari beribu – ribu pulau, hal tersebut menyebabkan penduduk nya hidup menyebar. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila dalam Negara kepulauan terdapat beraneka ragam kebudayaan yang makin menyatakan sifat majemuknya.
Wilayah Indonesia terdiri dari beribu – ribu pulau, hal tersebut menyebabkan penduduk nya hidup menyebar. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila dalam Negara kepulauan terdapat beraneka ragam kebudayaan yang makin menyatakan sifat majemuknya.
B. Penduduk
Penduduk Indonesia terdiri atas bermacam – macam keturunan, ras ataupun bangsa. Di Indonesia bagian timur, penduduk asli Indonesia termasuk dalam ras Negroid subras Papua Melanesoid dengan ciri – ciri kulit hitam, rambut keriting, dan badan kekar. Sedangkan pada Indonesia bagian barat, penduduk aslinya termasuk ras Mongoloid subras Melayu dengan ciri – ciri kulit sawo matang, rambut lurus, dan badan sedang.
Penduduk Indonesia terdiri atas bermacam – macam keturunan, ras ataupun bangsa. Di Indonesia bagian timur, penduduk asli Indonesia termasuk dalam ras Negroid subras Papua Melanesoid dengan ciri – ciri kulit hitam, rambut keriting, dan badan kekar. Sedangkan pada Indonesia bagian barat, penduduk aslinya termasuk ras Mongoloid subras Melayu dengan ciri – ciri kulit sawo matang, rambut lurus, dan badan sedang.
C. Kepentingan
Kepentingan merupakan faktor lain yang menimbulkan kebutuhan kebudayaan majemuk, terutama adalah kepentingan yang menyangkut mata pencaharian. Berdasarkan mata pencaharian, lahirlah yang di sebut masyarakat petani, masyarakat nelayan, masyarakat pegawai dsb.
Dari ketiga faktor tersebut, timbulah yang dinamakan daerah budaya ( cultural area atau kultuurprovinz) yang memiliki suatu budaya yang khas yang membedakannya dengan daerah lain, dan suatu daerah budaya tidaklah sama dengan daerah pemerintahan ( public administration atau political administration )
Kepentingan merupakan faktor lain yang menimbulkan kebutuhan kebudayaan majemuk, terutama adalah kepentingan yang menyangkut mata pencaharian. Berdasarkan mata pencaharian, lahirlah yang di sebut masyarakat petani, masyarakat nelayan, masyarakat pegawai dsb.
Dari ketiga faktor tersebut, timbulah yang dinamakan daerah budaya ( cultural area atau kultuurprovinz) yang memiliki suatu budaya yang khas yang membedakannya dengan daerah lain, dan suatu daerah budaya tidaklah sama dengan daerah pemerintahan ( public administration atau political administration )
Banyak sekali contoh Strategi Budaya di Beberapa daerah seperti contohnya di Bekasi. Kebanyakan Masyarakat Bekasi ini berasal dari campuran Masyarakat Betawi dan Masyarakat Jawa. Tentunya Kebudayaan di Bekasi ini menjadi beragam karena percampuran dari beberapa kebudayaan yang dibawa oleh masing - masing masyarakat dari asal daerah masing - masing, yang nantinya semakin lama semakin menyebar dari satu tempat ke tempat yang lain dan bisa berpengaruh pada wilayah tersebut. banyak juga dari beberapa pejabat daerah disini bukan asli orang Bekasi melainkan dari daerah Jakarta ataupun daerah Jawa, sehingga dengan begini tentunya juga bisa sebagai strategi untuk menyebarkan kebudayaan dari daerahnya kepada masyarakat disini. Masyarakat disini pun tentunya akan menyaring kebudayaannya apakah sesuai dengan Kebudayaan asli Bekasi atau tidak.
Komentar
Posting Komentar