Pemuda dan Sosialisasi



BAB. 4 PEMUDA DAN SOSIALISASI

Disusun Oleh:
Dean Saputra                                                                          51416749
Dustin Sebastian P                                                                  52416170
Fakhri Wicaksono                                                                   52416584
Hendyka Cahya Putra Pratama                                               53416270
Shyfa Andiantono                                                                   57416031

UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

KATA PENGANTAR
          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat , Hidayah , Sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemuda dan sosialisasi. 
            Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Kami berterima kasih kepada dosen dengan mata kuliah softskill ibu Dian Srimulyani dan teman – teman yang turut membantu dalam menyusun makalah ini.
            Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami.
            Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang pemuda dan sosialisasi ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat maupun inspirasi terhadap pembaca.

           
                                                                                    Bekasi, 24 Oktober 2016



                                                                                                Penyusun



 



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG.
Telah kita ketahui bahwa generasi muda sekarang masih memerlukan pembinaan kearah yang lebih baik, agar dapat membangun dan melanjutkan pembangunan Negara yang sedang berlangsung maupun membuat pembangunan lagi sehingga dapat menghasilkan pemuda yang berkualitas.
     
      Untuk bisa menciptakan generasi muda yang berkualitas dan baik,kita harus mentaati peraturan yang berlaku di sekitar kita dan menjauhi sikap yang mengarah ke anarkis.
     
Sebagai generasi muda kita mempunyai peran :
1.      Menyesuaiakan diri dengan tuntutan tuntutan lingkungan sekitar, maksudnya adalah pemuda harus berperan sebagai penerus bangsa dengan cara menaati tradisi bangsa yang berlaku
2.      Di dalam pemuda ada berbagai sikap pemuda antara lain yaitu
a.       Pemuda pembangkit
Pemuda yang mengurai atau pemuda yang dapat memecahkan suatu permasalahan social.
b.      Pemuda nakal
Pemuda ini tidak mau mengadakan perubahan di dalam budaya maupun di dalam masyarakat, mereka hanya mau menguntungkan diri mereka sendiri atau egois dan merugikan masyarakat.
c.       Pemuda radikal
Pemuda yang berkeinginan besar untuk mengubah sesuatu Negara dengan cara radikal atau revolusioner.

1.2 RUMUSAN MASALAH.
1. Apa yang dimaksud tentang pemuda?
2. Apa yang dimaksud dengan sosialisasi?
3. Apa yang di maksud dengan Internalisasi, Belajar dan Sosialisasi?
4. Apa yang dimaksud dengan proses sosialisasi?
5. Apa saja  peranan pemuda di masyarakat?
6 . Apa saja yang diperlukan untuk pengembangan generasi muda?
7 . Apa saja pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda?
8 . Apa saja masalah-masalah yang dihadapi generasi muda?
9 . Apa saja potensi-potensi yang dimiliki generasi muda?
10 . Apa tujuan pokok sosialisasi?
11. Apa yang diperlukan untuk mengembangkan potensi generasi muda?
12. Apa itu Pendidikan dan Perguruan Tinggi?
13. Apa saja alasan generasi muda untuk mengenyam Perguruan Tinggi?

1.3 TUJUAN.
1. untuk mengetahui siapa itu pemuda.
2. untuk mengetahui pengertian dari sosialisasi.
3. untuk mengetahui peranan – peranan pemuda dalam bermasyarakat.
4. untuk mengetahui apa yang menjadi pokok pembinaan dan pengembangan     generasi muda.
5. untuk mengetahui potensi yang ada pada pemuda dan pengembangannya.
6. untuk mengetahui masalah yang terjadi pada generasi muda.
7. untuk mengetahu alasan para generasi muda mengenyam pendidikan.
8. untuk mengetahui makna dari pendidikan.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PEMUDA.
            Pemuda adalah sekelompok orang – orang muda yang membutuhkan bimbingan atau arah menuju kepada yang lebih baik agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Ditinjau dari kelompok umur pemuda Indonesia masuk ke dalam:
1.      masa bayi             : 0 – 1 tahun.
2.      Masa anak             : 1 – 12 tahun.
3.      Masa Puber           : 12 – 15 tahun.
4.      Masa Pemuda        : 15 – 21 tahun.
5.      Masa Dewasa        : 21 tahun ke atas.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahkluk moral, makhluk sosial, yaitu beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai makhluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama – sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma – norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat.
2.2 PENGERTIAN SOSIALISASI, TUJUAN SOSIALISASI, DAN     PROSESNYA.
            PENGERTIAN SOSIALISASI.
            Sosialisasi adalah suatu proses penanaman atau proses transfer suatu nilai kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dari satu kelompok ke kelompok yang lain atau masyarakat. Menurut bebrapa ahli sosialisasi diartikan sebagai:

1.      Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah suatu proses yang membantu individu – individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dalam kelompoknya.
2.      Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma – norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3.      Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada masyarakat yang baru.
            Jadi sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu dapat mempelajari kebiasaan – kebiasaannya seperti cara hidup, nilai – nilai, norma – norma yang ada pada masyarakat agar individu ini bisa diterima dalam masyarakat.
            TUJUAN SOSIALISASI.
            Dalam sosialiasi pasti memiliki tujuannya yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk memberi ilmu pengetahuan bagi kehidupan bermasyarakat.
2.      Individu harus mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.
3.      Bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku pada masyarakat.




PROSES SOSIALISASI.
Generasi muda dalam bersosialisasi tentunya memilik proses yaitu ada 4 proses:
1.      Tahap Persiapan
Tahap ini sudah dilakukan saat kita masih kecil sekali, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman pada diri sendiri. Contoh seperti sang ibu mengajari anaknya berkata “makan” sang anak pasti akan mengikuti perkataan tersebut secara tidak sempurna dan lama – kelamaan sang anak menyadari apa itu arti dari kata “makan”.
2.      Tahap Meniru
Tahap ini seorang anak nantinya akan meniru semua yang dilakukan oleh orang tuanya secara sempurna dan pada tahap ini pula sang anak akan sadar siapa namanya, siapa nama orang tuanya, keluarganya, dan lain – lain. Bagi seorang anak orang – orang ini adalah orang yang berarti.
3.      Tahap Siap Bertindak
Pada tahap ini peniruan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung sang anak mainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuan dalam menempatkan diri akan semakin meningkat, mulai menyadari untuk membela keluarganya dan bekerja sama dengan teman – temannya. Tahap ini interaksi akan semakin banyak dan kompleks. Pada tahap ini sang anak akan mulai sadar norma berlaku yang ada di masyarakat seperti apa.
4.      Tahap Penerimaan Norma Kolektif
Pada tahap ini sang anak akan semakin dewasa dan langsung terjun ke dunia masyarakat. Pada tahap ini sang anak akan memilih – milih sesuatu yang baik atau tidak yang berkaitan dengan norma yang berlaku. Sang anak akan menempatkan diri dan dapat bertanggungjawab dengan apa yang sudah dierbuat, lalu dapat bertenggang rasa dengan masyarakat.

2.3 INTERNALISASI, BELAJAR, DAN SOSIALISASI.
            Internalisasi merupakan suatu proses dimana memasukkan sesuatu ke diri seseorang yang ditekankan tentang masalah norma – norma yang berlaku pada masyarakat. Belajar merupakan suatu proses dimana seseorang yang belum tau apa – apa sekarang sudah tau apa yang dimaksud ini. Ketiga hal ini saling berkaitan dalam diri seorang pemuda. Ketiga hal ini yang nantinya akan dipelajari oleh para pemuda dalam lingkungan bermasyarakat.
2.4  PERANAN PEMUDA DI MASYARAKAT.
            Pemuda merupakan tulang punggung bangsa, mereka yang nantinya akan melanjutkan pembangunan di Indonesia. Pemuda memiliki semangat yang menyala – nyala harus bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik ini untuk bangsa yang lebih baik lagi. Pada era globalisasi ini pemuda harus bisa menjadi:
1.      Agent of Change.
Pemuda harus bisa menjadi agen perubahan menjadi yang lebih baik lagi
2.      Agent of Development.
Pemuda harus bisa menjadi agen pengembangan di bidang manapun dalam pembangunan di negeri ini.
3.      Agent of Modernization
Pemuda bertindak dalam pembaruan di era modernisasi ini ke arah yang lebih baik lagi.


2.5 PENGEMBANGAN GENERASI MUDA.
            Dalam pengembangan sifat – sifat generasi muda tentunya berawal dari diri sendiri terlebih dahulu. Niatkan dalam hati untuk menjadi pemuda yang lebih baik lagi dari sebelumnya dan bisa berbakti pada kedua orang tua, bangsa, dan Negara. Proses pengembangan diri berawal dari sendiri ini merupakan faktor intern dari diri kita sendiri.
            Selain dari faktor intern ada faktor ekstern yaitu yang paling utama adalah bimbingan dari orang tua, orang tua sangat berperan dalam menciptakan anaknya memiliki sifat yang unggul dan bisa menjadi pemuda – pemudi yang lebih baik lagi. Jika sang anak mulai terjerumus ke dalam sesuatu hal yang negative disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk meluruskan dan mendidik kembali sang anak ke jalan yang benar. Selain dari orang tua ada dari teman – teman sebayanya atau yang lebih tua, kita harus pintar menyeleksi teman agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Lalu lingkungan juga berpengaruh pada kepribadian kita, kita harus bisa mencari lingkungan yang nyaman dan baik agar karakter pemuda yang sebenarnya bisa berkembang dengan baik.

2.6  POKOK DASAR PEMBINAAN GENERASI MUDA.
            Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ini sudah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Bertujuan agar semua pihak yang turut serta dalam penanganannya benar – benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya terarah, menyeluruh, dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
            Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
1.      Landasan Idiil                   : Pancasila.
2.      Landasan Konstitusional : Undang – Undang Dasar 1945.
3.      Landasan Strategi                         : Garis – Garis Besar Haluan Negara.
4.      Landasan Historis                         : Sumpah Pemuda dan Proklamasi.
5.      Landasan Normatif           : Tata nilai ditengah masyarakat.
motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda ini bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti yang disebutkan dalam pembukaan UUD tahun 1945 pada alinea ke-4. Atas dasar ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda yang mampu memainkan peran di masa depan.
2.7 POTENSI-POTENSI GENERASI MUDA.
            Generasi muda ini sangat banyak potensi – potensinya yang harus digali lagi agar dirinya bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi, adapun potensi – potensinya yaitu:
1.      Idealisme dan Daya Kritis.
2.      Dinamika dan Kreativitas.
3.      Keberanian Mengambil Resiko.
4.      Optimis dan Selalu Semangat.
5.      Mandiri dan Disiplin.
6.      Terdidik.
7.      Patriotisme dan Nasionalisme.
8.      Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi.

2.8 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI.
            Pendidikan adalah suatu proses untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk membuat aktif siswanya dalam mengembangkan potensi yang ada di dalam siswa masing – masing dan untuk mengembangkan kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tentunya untuk generasi muda ini sangat dibutuhkan yang namanya pendidikan dari usia ini, untuk membangun karakter yang ada di dirinya sendiri. Pedidikan sendiri ada 2 yaitu:
1.      Pendidikan Dasar : PAUD, TK, SD.
2.      Pendidikan Menengah : SMP, SMA, SMK.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidika penyelenggara pendidikan tinggi, dimana di dalamnya terdapat Mahasiswa, Dosen, Dekan, Dekanat, Rektor dan sebagainya. Perguruan tinggi ada 2 yaitu:
1.      Perguruan Tinggi Negeri.
2.      Perguruan Tinggi Swasta.

2.9 ALASAN BERKESEMPATAN MENGENYAM PENDIDIKAN TINGGI.
            Di era globalisasi ini tentunya perkembangan teknologi makin canggih, pemuda harus bisa memegang teknologi untuk kepentingan bersama. Namun pemuda ini agar tahu bagaimana teknologi itu dimanfaatkan para pemuda ini harus bersekolah ini yang menjadi salah satu alasan mengapa para generasi muda ini harus mengenyam pendidikan tinggi. Dengan generasi muda ini bisa mengenyam pendidikan tinggi, mereka bisa mempelajari ilmu apa yang mereka minati dan nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat. Dan dengan mengenyam pendidikan tinggi tentunya akan bertambah pengalaman di bidang akademis maupun non akademis. Banyak ilmu yang bisa diterapkan dalam mengenyam pendidikan tinggi ini.
            Namun di sisi lain, untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi ini tidaklah mudah. Banyak proses yang dijalanin oleh para generasi muda agar bisa masuk ke perguruan tinggi seperti seleksi untuk masuk yang berguna untuk menyaring siswa – siswa yang terbaik saja yang bisa masuk dan yang kedua masalah biaya untuk bisa mengenyam di perguruan tinggi. Namun, pada saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang sudah menyediakan beasiswa – beasiswa bagi yang kurang mampu ataupun untuk belajar di luar negeri.

2.10 MASALAH-MASALAH GENERASI MUDA DAN CONTOH STUDI KASUS.
            Dalam perkembangan generasi muda tentunya banyak halangan – halangan atau masalah – masalah yang selalu datang. Di Indonesia sendiri banyak masalah – masalah berkaitan dengan generasi muda, yaitu sebagai berikut :
1.      Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme.
2.      Ragunya generasi muda terhadap masa depan
3.      Fasilitas pendidikan yang belum merata
4.      Kekurangan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja sehingga terjadi banyak pengangguran.
5.      Banyak perkawinan di bawah umur.
6.      Banyak anak – anak gelandangan.
7.      Penyalahgunaan Narkotika
8.      Pergaulan bebas dimana – mana
9.      Masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan norma – norma yang berlaku
10.  Kekurangan figure teladan sebagai contohnya


STUDI KASUS
Pada zaman sekarang ini teknologi semakin berkembang secara pesat. Para pemuda makin banyak yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan hidupnya. Ini yang merupakan pembeda antara pemuda pada zaman dahulu dengan pemuda zaman sekarang karena pada saat ini sudah terpengaruh oleh kemajuan teknologi. Seperti penggunaan gadget sebagai contohnya smartphone atau telepon pintar yang sekarang sudah digenggam oleh banyak generasi muda. Mereka menggunakan itu untuk pemenuhan kebutuhan, fasilitas untuk belajar, hiburan, dan berkomunikasi dengan temannya satu sama lain. Penggunaan smartphone makin kesini makin mudah diakses oleh banyak penggunanya sehingga bebas untuk mencari apapun yang pengguna mau. Namun banyak yang melenceng dari penggunaan smartphone sebagai contoh banyak remaja sekarang yang sangat mudah untuk mengunjungi situs – situs porno, lalu mereka mengunduhnya dengan mudah. Selain itu, banyak situs judi di internet untuk mengadu nasib agar mendapatkan keuntungan yang banyak. Hal – hal seperti ini tentunya sangat berlawanan dengan norma yang ada. Itu yang menyebabkan banyak pemuda Indonesia yang marak melakukan pemerkosaan dan prostitusi maupun pembunuhan di kalangan remaja karena dampak dari kemajuan teknologi tersebut.
            Kegiatan tersebut sangatlah tidak bermanfaat karena pemuda itu harusnya bisa membangun budi pekerti yang lebih baik lagi dan pemuda disebut sebagai indicator baik atau tidaknya suatu tempat. Untuk mencegah dari kegiatan tersebut adapun caranya sebagai berikut:
1.      Menanamkan kembali norma – norma keagamaan. Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah jalan yang terbaik untuk menjadi manusia yang lebih positif lagi
2.      Peran pendidik dari orang tua tentunya sangat berpengaruh pada kelakuan sang anak jika sudah belok orang tua harus meluruskan kembali ke jalan yang benar.
3.      Diperlukan pembinaan dan pengembangan pemuda.
4.      Diperlukan sosialisasi cara menggunakan sosial media secara positif dan dapat mengendalikan sosial media.
5.      Jangan mudah terpengaruh kepada lingkungan. Kita harus punya pendirian yang baik agar tidak goyah jika diajak kepada keburukan.

Pemuda adalah asset penting Negara. Mereka yang nantinya akan menjalankan pembangunan di negeri ini. Perlu pembinaan untuk para pemuda agar tidak terjerumus kepada hal – hal yang tidak baik. Pemuda harus aktif bersosialisasi secara positif di dalam masyarakat. Oleh karena itu, kita sebagai pemuda hendaknya bisa berpikir kritis dan dapat memilih – milih sesuatu yang baik atau tidak.








BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.
Sebagai generasi muda seharusnya kita harus mempunyai sifat / jiwa sebagai penerus generasi bangsa dan menjauhi sikap – sikap anarkis yang dapat dituangkan dengan saling menghormati dan menjaga sesama generasi muda , dan sebagai pemuda kita harus saling bersosialisasi agar tercipta nya visi dan misi diatas.

3.2 SARAN.
Menurut kami sebagian pemuda – pemuda saat ini masih belum mewujudkan atau menjadi penerus bangsa dikarenakan masih kurang nya sikap sosialisasi dan juga masih belum merata nya pendidikan sosialisasi dan kepemudaan. Seharusnya pemerintah harus bisa menciptakan generasi muda yang berguna bagi bangsa sehingga saat Negara ini sedang terpuruk terdapat pemuda pemuda yang dapat membangkitkan Negara ini, kalo bukan generasi muda yang berperan siapa lagi?







DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, Mohamad, Mia Mulyati, Romlah. 2015. Pemuda dan Sosialisasi. Jakarta: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL JENIS – JENIS EFEK DI SEBUAH FILM

SISTEM IDEOLOGI MESIR

Program Segitiga Bahasa Python